Rabu, 19 Oktober 2011

memperbesar payudara dengan stem cell augmentation


Perempuan punya beragam cara untuk memperindah tubuh. Salah satu yang cukup populer adalah operasi pembesaran payudara. Kini ada opsi untuk mempercantik dua aset tersebut tanpa harus menggunakan pisau bedah.


Hingga saat ini, implan alias penanaman silikon menjadi metode pembesaran payudara yang paling populer. Prosedurnya sederhana, tetapi hasilnya sangat memuaskan. Buah dada bisa tampak sangat spektakuler dengan ukuran yang lebih besar daripada rata-rata dan bentuk yang bulat penuh.

Tetapi, tidak semua perempuan bisa menerima benda asing di dalam tubuhnya. Apalagi, untuk memasukkan implan, payudara harus dibedah di beberapa sisi. Bagi mereka, ada opsi lain untuk memperindah payudara. Yakni, metode stem cell augmentation. Sesuai dengan namanya, treatment tersebut memanfaatkan stem cell atau selindukyang dikenal dengan kemampuannya meregenerasi sel-sel tubuh.

Nah, stem cell itu diambil dari lemak tubuh pasien.Metodenya hampir sama dengan fat transfer yaitu dengan memindahkan lemak dari bagian tubuh lain ke payudara. Yang membedakan, lemak tidak sekadar ditransfer, tetapi diproses lebih dulu untuk menyaring ekstrak stem cell-nya.

Pada metode fat transfer, angka penyerapan lemak oleh tubuh sangat tinggi, yakni mencapai 40 persen. Sudah begitu, banyak sel lemak yang tidak survive sehingga volume payudara mulai hilang dalam jangka waktu tertentu. Jika demikian, diperlukan operasi ulang.

Pada metode stem cell, kemungkinan tersebut bisa diminimalkan. Sebab, stem cell bertugas memelihara tingkat daya tahan sel-sel lemak yang dipindahkan ke payudara. Alhasil, hampir pasti tidak diperlukan treatment ulang di masa depan, kecuali pasien ingin memperbesar volumenya. Bisa dibilang, itu menyempurnakan metode-metode pembesaran sebelumnya. Tidak ada benda asing sehingga tidak ada risiko penolakan tubuh.

Tingkat survival lemak juga sangat tinggi. Hasilnya pun tampak lebih natural. Sebab, pada dasarnya, itu adalah lemak tubuh kita. Prosedur augmentation itu cukup simpel. Pertama, dokter akan meneliti lemak bagian tubuh yang paling cocok diambil. Pilihan utamanya adalah paha dalam, perut, dan bokong. Lemak sangat kaya akan stem cell dan 300 kali lebih besar daripada sel-sel tulang.Biasanya, yang mengalami kelebihan lemak memang paha dan perut. Jadi, lemak di bagian tersebut yang akan dikurangi.

Setelah ditentukan, pasien akan menjalani liposuction alias sedot lemak. Sebagian lemak yang diambil itu dicampur dengan enzim khusus untuk mengambil ekstrak stem cell. Sebagian lagi disimpan. Hasil ekstrak hanya seampul kecil, tetapi mengandung jutaan sel induk.Nah, ekstrak stem cell kemudian dicampur kembali dengan sebagian lemak yang disimpan. Barulah campuran itu diinjeksikan ke payudara.

Ada empat titik di bagian pinggir payudara sehingga lemak bisa menyebar ke seluruh bagian dengan  sempurna. Prosesnya tidak lama, hanya sekitar dua jam. Setelah prosedur selesai, pasien bisa langsung pulang. Stem cell akan segera bekerja dalam payudara. Stem cell meningkatkan kinerja pembuluh darah untuk memberikan energi ke sel-selleinak serta memproduksi growth factor atau zat-zat yang diperlukan dalam pertumbuhan sel. Selain itu, stem cell berfungsi mengeluarkan zat anti inflamasi sehingga jaringan kulit di sekitar payudara lebih halus dan indah.

Keuntungan lainuya, karena.tidak ada prosedur "membuka" payudara seperti implan, tidak akan timbul bekas jahitan atau jaringan parut disekitar dada. Payudara akan tetap mulus seperti sebelum ada tindakan. Yang paling penting, tidak ada silikon yang ditanam di dalam tubuh sehingga tidak ada risiko pecah yang mengakibatkan infeksi.

Jaga dengan Berat Badan
Terapi pembesaran payudara dengan injeksi stem cell bersifat permanen. Artinya, tidak diperlukan tindakan lanjutan untuk menjaga payudara hasil treatment. Bahkan, tidak ada cara khusus untuk membuatnya tetap berisi dan singset.
Satu-satunya cara untuk membuat hasilnya tetap sama seperti setelah terapi adalah menjaga berat badan. Yakni, jangan sampai turun terlalu drastis. Sebab, lemak yang diinjeksikan pada dasarnya radalah lemak tubuh pasien. Jadi, perkembangannya pun mengikuti bentuk tubuh pasien. Sama lah dengan lemak-lemak di bagian tubuh lain. Analoginya, kalau badan lebih gemuk, sudah pasti payudara ikut membesar.        Sebaliknya, kalau tambah kurus, dada juga ikut mengalami penurunan volume. Karena itu, usahakan berat hadan tidak turun sampai lebih dari 5 kilogram.
Masalah berat badan juga penting sebelum pasien memulai treatment. Berat badan serta kandungan lemak di lubuh hurus cukup untuk bisa diiransfer. Yang terlalu langsing biasanya diminta menaikkan berat badan lebih dahulu sekilar 3-5 kilogram. Baru setelah itu, treatment aman dilakukan.
Intinya pasien harus punya cukup lemak. Soalnya, treatment ini tidak holeh memakai lemak dari orang lain. Volume lemak yang disedot dari paha atau perut sebenarnya terserah permintaan pasien. Sebab, metodenya sama dengan liposuction biasa. Khusus untuk menambah volume dada, yang dibutuhkan hanya sekitar 600 cc. Atau 300 cc untuk masing-masing payudara.

Sumber : Jawa Pos