Rabu, 23 Februari 2011

Pemeliharaan Bahan dari Serat Wol

ol berasal dari bulu biri-biri, kelinci angora, rambut kuda, atau domba. Wol selain mengandung protein juga mengandung belerang. Wol telah mulai dipakai lebih kurang 4000 tahun sebelum Masehi di Mesir. 
Serat wol dapat dibagi atas wol halus, wol sedang dan wol kasar atau wol permadani. 

  • Wol halus. Wol ini seratnya halus, lembut, kuat, elastis, dan keriting
  • Wol sedang. Sebagian besar wol sedang dihasilkan oleh biri-biri dari Inggris. Serat wol ini lebih kasar, lebih panjang dan lebih berkilau dari wol halus.
  • Wol kasar. Wol kasar dihasilkan dari biri-biri yang berekor gemuk dan berekor lebar. Warna serat ini bervariasi dari putih sampai hitam panjang dan serat bagian dalam halus.


Sifat-sifat serat wol yaitu:

Sifat fisika:

  1. Serat wol dapat menyerap uap air yang tinggi dari udara. Besar kecilnya kadar uap air yang diserap bergantung pada kelembaban udara.
  2. Berat jenis wol kering 1,304.
  3. Kilau serat berbeda-beda tergantung dari susunan permukaan serat, ukuran serat, serat gelombang atau keriting.
  4. Kilau wol tidak tampak pada satu serat, tetapi tampak pada sekelompok benang atau kain. 
  5. Kekuatan serat dalam keadaan basah berkisar antara 1,2–1,7 gram per denier dengan mulur 30–40%.
  6. Di dalam air dingin wol mempunyai elastis sempurna.
  7. Daya pegasnya besar sehingga kain wol tidak dapat kusut, kalau kain diremas dan dilepaskan maka akan kembali pada bentuk semula.
  8. Panjang serat wol 4–35.
  9. Wol tidak tahan ngengat.

Sifat kimia:

  1. Di dalam air serat wol menggelembung, tetapi setelah kering akan kembali ke bentuk semula.
  2. Wol dapat bereaksi dengan asam kuat atau lemah, tetapi tidak larut.
  3. Wol mudah rusak dalam alkali.
  4. Wol tahan terhadap jamur dan bakteri, tetapi bila wol telah dirusak oleh zat kimia, terutama alkali maka wol mudah diserang serangga dan jamur, yaitu kekuatan menurun, warna berubah, dan serat dimakan serangga.
  5. Finising wol dengan formaldehida bertujuan melindungi serat terhadap alkali, kaustik soda, dan sterilisasi.
  6. Wol dapat dicelup dengan zat warna asam, direk, dan krom.

Macam-macam wol

Wol terdiri atas beberapa jenis yaitu:

  1. Wol guru, dibuat dari serat yang pendek dan sangat keriting.
  2. Wol sisir, dibuat dari serat yang panjang dan sedikit ikalnya.
  3. Reprocessed wool. Diperoleh dari sisa-sisa dan perca-perca kain wol baru yang ditenun atau dikempa, dengan jalan diuraikan dalam mesin maka dihasilkan serat-serat wol kembali dan dipintal serta ditenun kembali menjadi kain. Sifat wol ini di antaranya serabutnya pendek, kurang kenyal, kurang kuat, dan susah dikempa karena sisik-sisik banyak hilang.
  4. Re-used wool disebut juga shoddy, diperoleh dengan jalan menguraikan kain-kain tua dari wol yang telah dipakai. Sebelum diuraikan kain-kain itu dibersihkan dan dipilih dahulu. Sifatnya sama sekali tidak kuat, karena itu waktu memintal dicampur dengan wol baru atau serat kapas.

Teknik pemeliharaan bahan dari serat wol

  • Pakaian dari wol hendaklah disikat setelah dipakai untuk membuang debu dan kotoran-kotoran yang menempel. Gunakan sikat yang lemas tetapi kuat supaya bulu-bulu wol berdiri dan sifat pegasnya kembali.
    Gantung pakaian beberapa lama supaya kusutnya hilang dan bentuk kembali seperti semula. 
    Dengan menggantungkan pakaian di atas uap air panas dapat mempercepat hilangnya kusut-kusut.
    Simpan kain wol dalam keadaan bersih dan kering.
  • Mencuci wol harus dilakukan dengan hati-hati meskipun kain wol itu telah dibuat tahan kusut. Pakaian cukup diremas-remas untuk mengeluarkan kotoran. Membilasnya harus bersih.

Serat wol digunakan antara lain

  • Wol dipergunakan untuk bahan pakaian pria dan wanita serta pakaian anak-anak.
    Untuk keperluan alat-alat rumah tangga seperti karpet kursi, tirai, selimut, dan lain-lain.
  • Untuk keperluan-keperluan industri seperti untuk piano, isolasi, sumbu lampu, dan lain-lain.


    artikel terkait : 

    Teknik pemeliharaan bahan dari serat sutra